5 Strategi Mengajar Bahasa Inggris untuk Anak di bawah 5 Tahun – Bagaimana cara mengajar bahasa Inggris untuk anak-anak di bawah 5 tahun? Ikuti 5 strateginya berikut ini.
1. Membangun Suasana yang Nyaman
Perlu diperhatikan sebelum mengajar bahasa Inggris untuk anak di bawah 5 tahun untuk melihat kondisi mereka terlebih dahulu. Apakah ada yang sedang tidak mood, baru saja menangis karena terlambat tidur atau menginginkan sesuatu? Jika ada dari anak-anak yang masih belum mood, jangan panik. Sapalah mereka dengan tulus dan ceria. Minta kepada anak yang lainnya untuk mengajak anak yang belum mood agar merasa kalau ia pun terlibat di kelas. Penting sekali untuk memperhatikan kondisi semua anak di kelas karena akan mempengaruhi kegiatan di kelas. Bangun suasana yang nyaman di kelas. Bisa dimulai dengan sapaan yang hangat dan ceria, anak-anak berada di kelas yang bersih dan menarik (biasanya anak-anak tertarik dengan warna-warna dan gambar), memulai kelas dengan bernyanyi. Kelas bisa dimulai dengan “Hello dear. We are going to have fun today!” (lebih terdengar menyenangkan saat membuka kelas dengan berkata “have fun” daripada “study”)
2.Fokus Kepada “Language Comprehension”, not “Language Production”
Anak di bawah 5 tahun masih memiliki keterbatasan dalam perbendaharaan kata, sekalipun dalam bahasa ibunya. Namun bukan berarti menutup jalan untuk anak-anak mempelajari bahasa Inggris. Anak di bawah 5 tahun sedang dalam tahap menyerap apa saja yang ada di sekitar mereka. Belajar bahasa asing tentunya akan menjadi serapan yang baik untuk anak-anak. Hanya saja fokusnya adalah pemahaman bahasa, bukan produksi bahasa. Jangan memaksakan anak untuk berbicara dalam bahasa Inggris hanya karena mereka sudah belajar beberapa pertemuan, namun masih diam saja. Biarkan anak-anak belajar bahasa secara alami, dimulai dari menerima (mendengarkan kata-kata dalam bahasa Inggris, lagu-lagu sederhana dan cerita dalam bahasa Inggris).
3.Berkomunikasi Secara Alami
Ada cara-cara efektif untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris secara alami, namun tanpa memaksa anak untuk menjawabnya.
– Gunakanlah kalimat perintah sederhana dalam bahasa Inggris, seperti “Put on your shoes” (sambil menunjuk sepatu mereka), “take your bag over there” (sambil menunjuk tempat meletakkan tas), “come to me” (sambil mengarahkan anak untuk datang mendekat).
-Berikan pujian, seperti “Good job?” , “Well done!” atau “What a beautiful drawing”
-Buatlah pengamatan bersama anak, seperti “Look at the red flower.”, “It’s rainy today.”
-Bertanya hal-hal sederhana yang bisa dijawab dnegan menggunakan gesture atau jawaban pendek, seperti “Do you like chocolate?”, “Where is your bag?”
4. Membangun Lingkungan yang Interaktif
Lingkungan yang interaktif dapat dibangun melalui lagu-lagu, seperti “Head shoulders knees and toes”, “If you’re happy”, “Finger Family”, “Twinkle twinkle little star”. Bisa juga melalui permainan, seperti memasukkan bola ke dalam kotak sesuai dengan warna (throw the red balls to this box, throw the blue balls to the box), melompat sesuai warna (jump to red! jump to blue! jump to green!), menunjuk anggota badan (touch your ear, touch your nose).
5. Membenahi Kesalahan Anak-Anak
Saat belajar bahasa Inggris, terlebih untuk anak-anak di bawah 5 tahun, saat ada yang sudah bisa memproduksi bahasa, namun pengucapannya masih salah. Hal ini tentu wajar sekali. Saat anak-anak melakukan kesalahan, jangan langsung katakan kalau “kamu salah”. Ulangi saja kata tersebut dengan benar, biarkan anak menyerapnya. Mereka nantinya akan belajar untuk melakukan koreksi terhadap diri sendiri.
Sebagai catatan, untuk mengajar anak di bawah 5 tahun diperlukan stamina yang kuat, persiapan yang matang, banyak melakukan variasi di kelas (karena kondisi mood anak yang tak terprediksi), juga diperlukan hati dan perasaan yang tulus. Terdengar susah dan merepotkan, namun saat melihat wajah anak-anak ini di kelas yang begitu polos dan menggemaskan, sungguh hal yang menyenangkan bisa berada di dekat mereka, apalagi jika ada murid yang sudah bisa kita taklukkan :D. Usahakan untuk memiliki maksimal 10 anak di kelas agar semua anak bisa mendapatkan perhatian yang sama.