Pendidikan, kita tahu merupakan sebuah hal yang begitu vital dalam pembentukan karakter seorang manusia. Pendidikan yang dimaksud, tidak hanya terkait tentang Matematika atau Fisika, namun juga pendidikan moral. Putera dan Puteri dengan asupan kombinasi pendidikan akademik dan moral yang baik, mudah-mudahan akan menjadi seorang yang berhasil menjadi akademisi yang cerdas lagi luhur budi pekertinya.
Memaksimalkan potensi serta mendidik merupakan aktivitas yang harus dulu diawali dari rumah yang bersahabat. Maksudnya disini adalah menciptakan kondisi rumah yang nyaman dan menggembirakan bagi psikologis anak. Tentu sudah sering kita jumpai akibatnya ketika orang tua yang tidak menyediakan hunian yang nyaman, terbukti anak lebih sibuk mencari kesenangan di luar rumah. Jikalau sudah begitu, maka potensi-potensi keburukan akan sangat mudah muncul. Pergaulan bebas, narkoba, dan kegiatan-kegiatan negatif perusak masa depan, kebanyakan diawali dari tidak adanya figur yang selalu mencurahkan cinta kasih di rumah.
Orang tua yang sibuk bekerja, dan guru di sekolah menjadi penopang pendidikan secara penuh tentu merupakan tindakan salah kaprah. Bekerja memang sebuah tanggung jawab, namun manakah yang lebih besar antara tanggung jawab mendidik anak dengan tanggung jawab bekerja untuk keluarga?
Kalau ibu di rumah sudah ikut-ikutan bekerja, seharusnya sang ayah dengan gentle meminta istri untuk berhenti. Bukan malah senang karena keuangan juga ikut ditopang. Mencari nafkah adalah tanggung jawab suami, sedangkan istri merupakan pribadi yang menjaga hakikat pendidikan buah hatinya. Istri merupakan orang terdepan yang mendidik anak untuk menjadi pribadi shaleh dan sholehah.
Keadaannya memang sulit, namun yakin bahwa selalu ada jalan di sebuah niat yang baik. Tujuannya baik, Anda lebih memilih ke pendidikan anak, biarlah hidup seadanya asalkan pendidikan buah hati Anda lahir dan batin tercukupi. Yakinlah bahwa rezeki akan selalu tercurah, rezeki Allah tidak akan pernah putus dan Dia tidak akan pernah membuat hambanya kesulitan sedang kita mempunyai niat yang tulus.
Saya yakin, setiap anak yang tumbuh kembangnya baik, menjadi mereka yang percaya diri, periang, dan penuh semangat menghadapi hidup, adalah yang dibesarkan melalui curahan kasih sayang penuh dari orang tua.
Khusus untuk Islam
Saya beragam islam, dan siapapun suami istri yang beragam islam, tentu sudah sepatutnya mematuhi perintah Allah agar pria menjadi pemimpin dan pencari nafkah, sementara wanita menjadi mereka yang mngurus keluarga termasuk mendidik anak dengan segenap waktu dan jiwa. Seorang pria akan diminta tanggung jawabnya di akhirat nanti mengenai keluarga yang ia pimpin. Sedangkan wanita dimintai tanggung jawabnya di akhirat nanti, mengenai apa yang sudah ia lakukan untuk keluarga, apa yang sudah ia curahkan, dan bagaimana ia mendidik anak-anaknya.
Bagi muslim dan muslimah, silakan baca artikel di link ini: http://muslim.or.id/muslimah/pahala-melimpah-bagi-muslimah-yang-tinggal-di-rumah.html . Semua itu untuk meyakinkan Anda.