Mengajar anak-anak seringkali sulit, bagi saya mereka itu rumit meskipun pikiran mereka masih sederhana. Berbagai hal menjengkelkan pun kerap saya temukan ketika mengajar anak-anak, mulai dari berisik di dalam kelas, menangis, sampai ogah-ogahan dalam belajar.
Dibalik itu semua, tidak juga saya bantah bahwa anak-anak adalah mereka yang mengasyikkan, tingkah polahnya sering menggemaskan, dan banyak situasi dimana saya tertawa bersama mereka serta berusaha mencubit-cubit pipinya yang gemuk.
Yup, sudah dulu curhatnya. Kembali lagi ke bagaimana memaksimalkan peran Anda sebagai guru ketika mengajar anak-anak. Saya rasa 6 tips berikut ini, bisa berguna! 🙂
1. Ciptakan Materi yang Pendek dan Sederhana
Anak-anak kecil yang masih suka bermain itu mempunyai satu ciri, yaitu mereka mudah bosan. Menyusun materi dengan rentang waktu pembahasan yang pendek sehingga Anda bisa segera berpindah ke area selanjutnya adalah hal yang harus Anda kreasikan mulai dari sekarang.
Contohnya Anda memberikan game kosakata yang bisa dimainkan dalam waktu 10-15 menit saja. Selanjutnya pindah ke langkah lain yaitu belajar kosakata sambil bernyanyi.
2. Perkenalkan Kosakata Baru Sedikit demi Sedikit
Menghafal itu menyebalkan, apalagi bagi anak-anak. Jadi membuat mereka harus menghafal belasan kosakata dalam seminggu adalah sitem pengajaran yang buruk dan harus Anda hindari.
3. Hadirkan Media untuk Membantu Visualisasi
Tidak kita pungkiri bahwa materi pembelajaran bisa lebih cepat diserap apabila ditemani oleh media-media realia. Apalagi untuk anak-anak kecil, membuat mereka kerja keras untuk memvisualisasikan sesuatu merupakan kesalahan besar. Saya pikir kartu bergambar binatang, kendaraan, dan profesi adalah contoh media yang bisa membantu.
4. Buat Pembelajaran Terus Dinamis
Bocah-bocah yang ada di depan Anda adalah mereka yang tidak betah duduk berlama-lama. Lari sana-lari sini, berteriak-terian, dan duduk kemudian berdiri lagi adalah kombinasi tingkah laku yang past sering kita temui. Jika mereka sudah sebegitu dinamisnya, ya kita harus mengimbanginya, bukan malah menekan mereka untuk tetap diam.
Pandu mereka untuk menggambar, kemudian memainkan beberapa games, olahraga, belajar berkebun, dan bernyanyi dapat Anda gunakan sebagai sarana untuk mengajarkan mereka bahasa Inggris.
5. Repeat
Mengulang apa yang telah mereka pelajari mampu memberikan ingatan yang lebih jelas. Pastinya, Anda tidak bisa membuat mereka menghafal karena itu malah membuat si anak merasa terbebani dan berujung pada ketidaksukaan untuk belajar bahasa Inggris.
Biarlah semuanya mengalir apa adanya. Buat mereka bisa berbahasa Inggris karena suka dan terbiasa.
6. Jadilah Seorang yang Realistis
Membuat target itu boleh, namun menjadikannya sebagai sesuatu yang harus dicapai, saya rasa tidak perlu. Siswa yang Anda ajar, berbeda dengan mahasiswa yang bisa belajar secara professional dan mampu menghadapi tekanan-tekanan target di akhir semester.
So, nasihatnya sama seperti poin sebelumnya, biarkan mengalir apa adanya. Kendati demikian, tetap lakukan yang terbaik di setiap kesempatan yang Anda miliki.