Bulan desember lalu, saya membeli buku 101 Young CEO karya mas Ilman Akbar. Bercerita tentang bagaimana 101 orang menjadi CEO atau pimpinan perusahaan di bawah usia 30 tahun. Pada urutan 80, saya menemukan Fahrurrazi, pemilik Sang Bintang School sekaligus pengagas Kampoek Jenius sebuah ruang lingkup belajar yang memfasilitasi siswa untuk mampu berbahasa Inggris selama 6 minggu saja!
Fahrurrazi merupakan pemuda kelahiran Pontianak, 13 April 1984. Ia menyadari bahwa pendidikan sangat penting agar Indonesia menjadi negeri yang lebih baik. Ia tidak ingin masyarakat Indonesia dipenuhi oleh kebodohan dan rasa malas sehingga amat mudah ditipu dan dijajah oleh bangsa lain. Di saat itu pula, Fahrurrazi melihat fenomena yang cukup miris dimana orang tua tidak berhasil membuat anaknya pintar dengan mengikuti kursus tambahan.
Kondisi yang demikian membuatnya bermimpi untuk membuat anak-anak Indonesia fasih berbahasa Inggris. Dia menemukan ide tentang konsep belajar bahasa Inggris hanya 6 minggu. Tekad inilah yang membuatnya mendirikan Sang Bintang School pada 2004. Ide belajar 6 minggu yang ia cetuskan, didesain sedemikian rupa di dalam program unggulan bernama Kampoenk Jenius.
Pada awal kursusnya berdiri, ia sempat mengalami kesulitan merekrut tenaga pengajar yang kompeten dan mampu mencapai target. Tetapi, meskipun banyak pengajar yang tidak mampu bekerja sesuai target awal, program tersebut tetap berjalan.
Hal positif terjadi selepas angkatan pertama lulus, peminat kursusnya meningkat hingga 240 orang. Calon pengajarpun banyak yang bersedia untuk mendaftar dan menjadi guru bahasa Inggris di Sang Bintang School. Melonjaknya animo masyarakat membuat seleksi ketat dilakukan untuk calon pendidik sehingga yang mengajar hanya yang berkompeten saja.
“Tanpa kita sadari ketidakmampuan sebagian besar masyarakat Indonesia dalam berbahasa khususnya bahasa Inggris membuat kita selalu minder. Kita mesti menghancurkannya, agar kepercayaan diri masyarakat Indonesia ini kembali muncul. Dan kami berusaha mewujudkan cita-cita besar itu, mewujudkan Indonesia jenius 2015,” Ujar Fahrurrazi.
Apa yang membuat program unggulan Kampoek Jenius diminati? Ternyata, ini bersumber pada efektivitas kurikulumnya. Metode yang digunakan adalah metode pendobrak pakem kurikulum sekolah pada umumnya. Di Sang Bintang School, siswa tidak dipebolehkan mencatat agar mampu memaksimalkan kemampuan otaknya yang luar biasa. Mereka tidak menghafal dan hanya harus memahami materi, kemudian mereka akan mengulang materi secara ikhlas, tidak dipaksa layaknya menghafal. Lebih jauh lagi, siswa tidak diberikan pekerjaan rumah karena dianggap membebani.
Bagaimana? Berminat untuk mengikuti kursusnya? Silakan cari Informasinya di Internet.