Tidak jarang kita dengar seorang guru menerapkan sistem pembelajaran cooperative learning. Pada dasarnya, apa itu pembelajaran cooparative learning? Mengapa harus dijalankan, dan bagaimana cara menerapkannya? Sesuai dengan judul artikel ini, bahwa anda akan dibawa selangkah lebih dekat untuk mengenal pembelajaran cooperative learning.
Apa itu Cooperative learning?
Cooperative learning merupakan sebuah penataan kelas dalam pembelajaran yang melibatkan kelompok-kelompok kecil untuk bekerja sama. Pembelajaran kooperatif bukan merupakan sistem dimana siswa duduk secara individual, dan melakukan tugasnya secara masing-masing.
Ini merupakan sistem dimana siswa lebih dekat secara fisik satu sama lain, mendiskusikan, saling bantu, dan berbagi materi mengenai tugas yang disampaikan oleh guru. Mereka dididik untuk bukan menjadi makhluk individualistis, namun diajarkan bagaimana menjadi makhluk sosial yang seutuhnya.
Kenapa Kita Harus Menggunakan Cooperative learning?
Penelitian ekstensif memberikan anda pemahaman bahwa hasil yang diperoleh dari pembelajaran kooperatif akan berbeda dari kelas tradisional dimana siswa masih bekerja secara individual. Dengan guru, kurikulum, dan sistem penilaian yang sama, diperoleh hasil berikut ini:
Siswa yang terlibat dalam pembelajaran kooperatif mampu mengingat dan mengembangkan materi serta pemikiran kritis daripada teman-teman mereka yang kuliah di kelas tradisional.
Siswa lebih menikmati berada di kelas dengan pembelajaran kooperatif sehingga mereka lebih rajin datang ke kelas serta menyelesaikan studi.
Setelah kelulusannya, siswa lebih mampu untuk beradaptasi di dalam dunia kerja karena mereka mempunyai keterampilan bekerja sama. Nantinya, keteramplan tersebut akan sangat diperlukan ketika mereka sedang menyelesaikan proyek-proyek kompleks nan sulit karena tentu kerja sama tim akan lebih dibutuhkan.
Aplikasi Cooperative learning di Dalam Kelas
Cooperative learning melibatkan berbagai jenis teknik. Beberapa diantara teknik tersebut adalah think pair share, jigsaw, dan reciprocal teahing. Penjelasan singkat mengenai teknik-teknik tersebut akan saya berikan di bawah ini.
Think Pair Share
Awalnya dikembangkan oleh Frank Lyman T dimana siswa akan membahas ide dan masalah yang ada di kepala mereka dengan rekan yang ada di kelas. Setelah dilakukan dialog antara satu siswa dengan pasangannya, maka guru akan meminta pendapat beberapa pasangan mengenai masalah dan ide-ide pemecahannya di depan kelas.
Jigsaw
Jigsaw adalah sebuah proses dikusi yang melibatkan dua jenis kelompok yaitu kelompok ahli serta kelompok asal. Pada kelompok asal, setiap anggota diberikan topic yang berbeda dimana mereka akan mendiskusikan topic tersebut di kelompok ahli. Setelah diskusi di kelompok ahli, setiap siswa tadi kembali ke kelompok asal dan memberikan penjelasan kepada anggota kelompok asal terkait dengan topik yang mereka diskusikan di kelompok ahli.
Reciprocal Teaching
Pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk berperan dalam pembelajaran sedangkan guru hanya sebagai pemandu. Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok dimana mereka akan menjalankan empat strategi yaitu meringkas, menghasilkan pertanyaan, menjelaskan, dan melakukan prediksi. Setelah siswa mempelajari empat strategi tersebut, maka mereka akan bergiliran menjalankan peran sebagai seorang guru yang memimpin pembelajaran di kelompoknya berdasarkan empat strategi tadi.
Teknik-teknik di atas merupakan variasi model pembelajaran yang digunakan dengan basis cooperative learning dan sejatinya masih banyak teknik-teknik lainnya. Semoga membantu Anda.
Comments are closed.