Listening comprehension memang selalu saja sulit. Kegiatan listening comprehension sebenarnya sederhana, namun ternyata di dalamnya terdapat kompleksitas yang cukup untuk membuat nilai kita tidak kunjung sempurna. Pada dasarnya apa yang membuat listening begitu sulit? 4 Alasan simplel berikut ini bisa membantu Anda mengetahui masalah serta menciptakan solusi di kemudian hari.
Kita Menggunakan Strategi yang Salah
Sudah saya sampaikan sebelumnya, bahwa saat mendengarkan, usahakan untuk menangkap ide bukan kata. Saat kita harus mendengarkan data-data tabel, mungkin kita memang harus menapati setiap kata menjadi jelas terdengar. Kendati demikian, yang dilakukan biasanya adalah mendengarkan teks, bukan data tabel, sehingga baiknya rekam ide teks tersebut.
Asing Terhadap Kosakata yang Diucapkan
Pernah menonton film Thailand? Jika ya, mungkin Anda tahu betapa asingnya kosakata tersebut untuk orang Indonesia. Begitu juga dengan bahasa Inggris, menengarkan kosakata yang tidak pernah terdengar serta tidak kita ketahui artinya bukanlah hal yang baik.
Solusi cepatnya, kita bisa membaca-baca soal sebelum listening comprehension dimulai. Membaca soal membuat kita bisa menebak serta memprediksi kira-kira tema apa yang muncul serta kosakata apa yang akan tedengar. Tentu saja, lebih sempurna lagi jika memang rajin menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari jauh sebelum listening comprehension tersebut dimulai.
Tidak Mengerti Accent
Menonton film Harry Potter dengan Spiderman tentu berbeda. Perbedaan yang saya maksud adalah dari segi accent dimana Harry menggunakan accent British sementara Peter menggunakan accent American. Accent perlu dibiasakan dan saya pikir cukup bagus apabila kita melatih diri untuk memahami accent British karena accent American lebih jelas serta mudah untuk dimengerti.
Kehilangan Konsentrasi
Kumpulan kalimat tanpa henti memaksa kita untuk terus mendengar serta berpikir. Namun, tidak jarang kita kehilangan konsentrasi di tengah dialog atau teks tersebut, dan ketika sudah hilang, maka semuanya menjadi terhenti dan buyar. Salah satu penyebab terjadinya hal tersebut adalah karena mental kita yang belum siap. Kita belum memprogram otak untuk dua hal, 1) Terus fokus, 2) Menangkap ide bukan mendengarkan kata.
Jadi, terus fokus dengarkan apa yang diucapkan oleh speaker, dan camkan bahwa kita sedang menangkap ide, bukan mengamati kata demi kata. Kalau mengamati setiap kata, maka pikiran bisa saja tertinggal di satu kata yang tidak Anda mengerti, sementara itu, si speaker sudah terus melanjutkan ke kata-kata lainnya.