Dalam beberapa penjelasan sebelumnya sudah terdapat pengertian dan penjelasan tentang conditionals, seperti first dan second conditionals. Dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai pengandaian tipe 3 serta bentuk pengandaian lainnya. Berikut adalah pengertian dan penjelasan tentang third conditional, wishes, dan regrets dalam bahasa Inggris.
Third Conditional, Wishes and Regrets
Dalam materi ini kita akan belajar tentang cara mengungkapkan hal – hal yang dapat atau sudah berbeda dan bagaimana mengungkapkan harapan di masa kini (present) dan di masa lalu (past).
A. The Third Conditional
the third conditional digunakan untuk menggambarkan berbagai kemungkinan yang tidak terjadi di masa lalu. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini.
Conditional Sentence
(Kalimat Pengandaian) |
What actually happened?
(Apa yang sebenarnya terjadi?) |
If rescuers had delayed another 24 hours, he would have used up his supply of oxygen.
(Jika para penolong telah menunda pekerjaannya 24 jam, dia akan kehabisan oksigen) |
Rescuers did not delay; he did not use up his supply of oxygen.
(Para penolong tidak menunda pekerjaannya; dia tidak kehabisan oksigen) |
I wouldn’t have met my husband if I had not gone to Italy.
(Saya tidak akan telah bertemu suami saya jika saya tidak pergi ke Italia) |
I did meet my husband because I did go to Italy.
(Saya bertemu suami saya karena saya pergi ke Italia) |
Kita dapat membuat kemungkinan yang tidak terlalu pasti dengan menggunakan kata might atau could dibandingkan dengan menggunakan kata would.
Contoh:
We might / could have won the match if Williams had not been injured.
(Kami mungkin / dapat memenangkan pertandingan tersebut jika William tidak terluka)
Form (Bentuk)
Bentuk dari kalimat pengandaian tipe 3 (conditional sentence type 3) adalah sebagai berikut.
If + past perfect, would (not) / might (not) / could (not) + have + past participle (Verb 3)
Contoh:
If I had not gone to Italy, I would not have met my husband.
(Jika saya tidak telah pergi ke Italia, saya tidak akan bertemu suami saya)
Klausa if (if clause) dapat ditulis / diucapkan sebelum atau sesudah klausa kemungkinan (the possibility clause). Ketika possibility clause berada di awal kalimat, tanda koma (,) tidak digunakan.
Contoh:
I would not have met my husband if I had not gone to Italy.
(Saya tidak akan telah bertemu suami saya jika saya tidak pergi ke Italia)
Catatan:
Kita dapat menggunakan conditional sentence type 3 dengan conditional sentence type 2. Perhatikan contoh di bawah ini.
Past Possibility Present Result
If I had not gone to Italy, I would not be married now.
(Jika saya tidak pergi ke Italia, saya tidak akan menikah sekarang)
B. Wishes and Regrets (Harapan dan Penyesalan)
Kita dapat menggunakan kata wish untuk membicarakan tentang sesuatu di masa kini (present) atau di masa lalu (past) yang merupakan sebuah kebenaran atau bukan, namun kita ingin agar sesuatu tersebut menjadi kenyataan. Perhatikan penjelasan berikut ini.
1) Wishes about the present (Pernyataan tentang harapan di masa kini)
a) Wishes about situations or the speaker’s habits.
(Harapan tentang situasi atau kebiasaan si pembicara)
Untuk menyatakan hal ini, kita dapat menggunakan simple past tense dan past continuous tense.
Contoh:
- I wish he was more enthusiastic. (he is not enthusiastic)
Saya harap dia lebih bersemangat. (dia tidak bersemangat)
- I do wish it was not raining. (it is raining)
Saya berharap hari sedang tidak hujan. (hari sedang hujan)
- I wish I did not smoke so much. (I smoke a lot)
Saya harap saya tidak merokok terlalu banyak. (saya merokok terlalu banyak)
b) Wishes about actions (Harapan tentang kegiatan)
Kita dapat menggunakan would +bare infinitive (infinitive tanpa to).
Contoh:
- I wish he would stop (he is talking a lot now)
Saya harap dia akan berhenti berbicara. (dia berbicara terus sekarang)
- I wish they would hurry up their steps. (they are being slow)
Saya harap mereka telah mempercepat langkahnya. (mereka melangkah pelan – pelan)
2) Wishes about the past / regrets (Pernyataan tentang harapan di masa lalu / penyesalan)
Kita dapat menggunakan past perfect tense.
Contoh:
- I wish I had accepted the invitation. (I did not accept it)
Saya harap saya telah menerima undangannya. (Saya tidak menerimanya)
- He wishes he had never taken the job. (he did take the job)
Dia harap dia tidak mengambil pekerjaan tersebut. (dia telah mengambil pekerjaan tersebut)
Catatan:
If only dapat digunakan dengan cara yang ama dengan penggunakan kata wish (untuk penggunakan masa kini dan masa lalu). If only dapat membuat makna kalimat lebih kuat dan dramatis.
Contoh:
- If only I could drive. (I can’t drive)
– Seandainya saya dapat berkendara. (Saya tidak dapat berkendara)
- If only I had seen you earlier. I could have warned you about the traffic here. (I didn’t see you earlier)
– Seandainya saya telah melihatmu lebih awal. Saya dapat memperingatkanmu tentang lalu lintas di sini. (Saya tidak melihatmu lebih awal)
Demikianlah pengertian dan penjelasan tentang third conditional, wishes, dan regrets dalam bahasa Inggris. Semoga penjelasan tersebut dapat bermanfaat bagi teman – teman. Terima kasih.
(Source: 2003. Nettle & Hopkins. Developing Grammar in Context)