Penjelasan Singkat dan Tips Membuat Narrative Writing dengan Baik
Dalam Bahasa Inggris, terdapat beberapa jenis writing yang harus dikuasai, yaitu narrative, persuasive, expository, dan descriptive writing. Salah satu dari empat jenis tersebut yang sering digunakan untuk menulis novel dan cerpen adalah narrative writing. Apakah itu narrative writing dan bagaimana cara menulisnya? Berikut ini adalah penjelasan singkat dan tips membuat narrative writing dengan baik.
I. Pengertian Narrative Writing
Narrative adalah salah satu jenis tulisan yang dikenal dan dpelajari oleh guru dan para siswa di sekolah karena teks jenis ini mengizinkan sang penulis untuk menuliskan dan meyampaikan imajinasi, kreativitas, keterampilan, dan pemahaman tentang hampir semua elemen penulisan (elements of writing).
Narrative writing adalah salah satu jenis penulisan dalam bahasa Inggris yang bertujuan untuk menghibur para pembaca tentang tulisan yang disajikan. Tulisan tersebut dapat memotivasi siswa, mendidik dan yang paling utama dari tujuan teks ini adalah untuk menghibur siapa saja yang membaca.
Tantangan dalam menulis teks narrative yang baik adalah untuk membuat para pembaca tertarik dan tetap tertarik ketika cerita sedang ditampilkan atau ketika mereka sedang membaca teks narrrtive.
II. Contoh Narrative Writing
Berbeda halnya dengan jenis teks yang lain, teks narrative ini terdiri dari beberapa jenis yaitu sebagai berikut.
- Adventure
- Drama
- Fable
- Comedy
- Myth
- Mistery
- Science fiction
- Love story
- Tragedy
- Fantasy
- Fairy tale
- Legend
III. Struktur Narrative Writing
Sebuah teks naratif, pada umumnya memiliki bagian – bagian teks sebagai berikut:
- Orientation (awalan)
Pada bagian ini biasanya penulis akan menuliskan tentang sebuah adegan yang mengenalkan tentang karakter cerita, waktu dan tempat dimana cerita tersebut terjadi. Dalam bagian ini pun terdapat jawaban dari pertanyaan who. Where dan when.
- Complication and Events (pertengahan / bagian konflik)
Pada bagian inilah terjadi banyak aktivitas dan juga adegan yang melibatkan karakter – karakter utama dan perkembangan karakteristik mereka. Adegan – adegan dalam bagian ini pada umumnya ditulis dengan berurutan secara kohesif dan padu.
- Resolution (akhiran)
Bagian ini berisi penyelesaian masalah yang terjadi pada bagian tengah / bagian konflik. Bagian akhir / resolusi ini tidak semua harus berakhir bahagia, terkadang terdapat juga akhiran yang menyedihkan.
- Extra
Bagian ini merupakan bagian yang tidak terllau mengikuti alur cerita naratif pada umumnya. Jika sebuah teks naratif umumnya memiliki bagian orientation, complication, dan resolution, tidak menutup kemungkinan bahwa banyak terdapat juga cerita naratif yang memiliki struktur di luar struktur umum (ada penambahan bagian cerita dan sebagainya).
IV. Tips Membuat Narrative Writing dengan Baik
Menulis sebuah narrative text bukanlah sebuah hal yang mudah untuk dilakukan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tulisan kita menjadi lebih indah untuk dibaca oleh pembaca. Berikut ini adalah tips bagaimana menulis sebuah cerita naratif dengan efektif.
- Maksimalkanlah sesi penulisan teks naratifmu (narrative writing session) dengan menghabiskan waktu sekitar 20 persen dari keseluruhan waktu yang telah kamu rencanakan dan kamu siapkan sebelumnya. Hal ini agar kamu dapat memastikan produktivitas yang baik selama waktu penulisan teks naratifmu sembari membuatmu fokus dalam hal apa lagi yang akan kamu kerjakan dalam narrative writing –mu.
- Gunakanlah beberapa media bantu saat kamu menulis teks naratif mu, seperti graphic organizers yang dapat membantumu untuk mengurutkan kejadian / adegan apa saja yang akan terjadi pada bagian awal, pertengahan, dan akhir dari ceritamu secara runtut dan masuk akal. Kamu dapat menggunakan graphic organizers tersebut jika memang kamu masih tahap awal dalam menulis cerita. Namun, kamu dapat langsung menulis tanpa menggunakan media tersebut jika kamu memang sudah terbiasa menulis cerita naratif. Jika kamu bekerja dengan seorang penulis yang santai atau memiliki jalan cerita begitu-begitu saja, kamu dapat menggunakan prompts (kata yag disampaikan kepada aktor ketika ia lupa apa yang akan ia katakan) sehingga akan menimbulkan efek natural dan tidak terlalu kaku.
- Habiskanlah sebagian besar waktu menulismu dengan mengerjakan tugas yang harus diselesaikan. Janganlah menghabiskan banyak waktu untuk mengedit tulisanmu pada waktu – waktu ini. Fokuslah terlebih dahulu untuk menulis ceritamu dari awal hingga akhir.
- Hal yang perlu diperhatikan ketika kamu telah selesai menulis adalah mengedit tulisan tersebut. Namun, fokuslah kepada 3 bagian cerita naratif saat kamu mengedit tulisanmu agar kamu dapat lebih memperhatikan apa yang kurang dari setiap bagian dari cerita naratif –mu. Perhatikan juga apakah ketiga elemen dari cerita tersebut saling berkaitan dan masuk akal atau tidak. Hal ini penting mengingat ketiga bagian tersebut saling melengkapi satu sama lain agar menjadi sebuah cerita utuh.
- Hal lain yang harus diperhatikan selain 3 bagian cerita naratif tersebut adalah spelling (ejaan) dan grammar (aturan bahasa) yang digunakan. Kamu akan menulis sebauh cerita naratif dalam bahasa Inggris, oleh karena itu spelling and grammar dalam cerita haruslah baik agar para pembaca merasa nyaman ketika membaca tulisanmu tersebut.
- Perhatikanlah karakter dalam ceritamu dan juga analisis plot / alur. Ketika kamu mengedit ceritamu, pastikan kamu dapat menjawab pertanyaan seperti are your character’s engaging? (apakah semua karakter dalam ceritamu memiliki kesatuan utuh?) atau does your problem / resolution work? (apakah masalah / resolusi dalam ceritamu dapat dipahami dengan baik?)
- Yang terakhir adalah mintalah orang lain untuk membaca ceritamu. Umpan balik dari orang yang membaca ceritamu sangatlah berharga untuk membuatmu dapat menulis dengan lebih baik lagi.
Demikianlah penjelasan singkat dan tips membuat narrative writing dengan baik. Penjelasan singkat tersebut diharapkan dapat dipahami dengan baik dan dapat bermanfaat bagi teman – teman. Terima kasih.